Istilah gelar akademik di Indonesia digunakan oleh seseorang yang telah lulus bidang studi tertentu dari perguruan tinggi. Baik diploma, sarjana, magister, maupun doktor akan akan disematkan gelar pada namanya.
Setiap bidang studi memiliki gelarnya masing-masing, sehingga penulisan dan maknanya juga berbeda-beda. Di Indonesia sendiri, sebuah gelar dianggap mampu mengangkat derajat yang bersangkutan maupun keluarganya baik dari faktor intelektual maupun ekonomi.
Semakin tinggi gelar akademiknya, maka semakin banyak jumlah pengetahuannya, sehingga sering mendapatkan penghargaan dan sanjungan masyarakat. Itulah sebabnya banyak orang memiliki gelar akademis yang panjang pada identitasnya.
Sejarah Penggunaan Gelar Akademik di Indonesia
Mendapatkan gelar akademik di Indonesia sebenarnya diawali sejak abad ke-12 dari benua Eropa, yaitu Bologna dan Paris yang mempeloporinya. Saat itu, baik guru maupun murid membuat sebuah perkumpulan atau disebut gilda.
Perkumpulan tersebut diberi nama universitas yang artinya “keseluruhan” sekaligus menjadi cikal bakal sebutan universitas untuk perguruan tinggi. Perkembangannya hingga abad ke-13 menjadikan Bologna sebagai center ilmu hukum sipil dan hukum gereja.
Setiap pengajar kajian ilmu tersebut dipanggil menggunakan sebutan doctor (dari doctorem) yang artinya guru. Sementara di Paris, mereka memanggilnya sebagai magister yang artinya juga sama, yaitu guru.
Nantinya, setelah para murid menyelesaikan kajian ilmunya, maka mereka akan menjadi anggota gilda kemudian mengajar pada universitas tersebut. Sementara gelar akademik di Indonesia dimulai oleh negara Hindia Belanda tahun 1920.
Saat itu, baru 3 bidang ilmu kejuruan yang ada di Indonesia. Antara lain jurusan hukum dengan gelar Meester in de Rechten (Mr.), ilmu kedokteran (Arts.) dan teknik yang bergelar Insinyur (Ir.).
Memperhatikan Penulisan Gelar Akademik di Indonesia
Penulisan gelar akademik harus ditulis sesuai aturan dalam tata bahasa Indonesia. Penulisannya menggunakan akronim atau bahasa singkatan. Akronim digunakan untuk menyingkat rangkaian huruf kemudian disesuaikan pelafalannya.
Penulisan gelar akademik juga sering disebut sebagai titel. Titel sendiri merupakan serapan bahasa Belanda yang diambil dari bahasa latin yaitu titulis. Akronim gelar akademik tersebut dipakai untuk beberapa tingkat pendidikan.
Antara lain untuk sarjana, magister, doktor, ditambah ahli madya atau diploma. Mendapatkan gelar akademik merupakan bukti pengukuhan atas seseorang yang ahli dalam bidang tertentu.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Indonesia saat zaman penjajahan Belanda hanya memiliki 3 gelar saja karena kajian ilmu yang disediakan juga terbatas. Tetapi pada akhirnya, pemerintah Hindia Belanda membuka bidang studi ilmu lainnya.
Sehingga hal ini ikut berdampak juga pada bertambahnya jumlah gelar akademik di Indonesia. Dengan begitu, peristiwa tersebut menjadi sejarah awal mulai berkembangnya perguruan tinggi di Indonesia disertai beragamnya gelar akademik lainnya.
Jenis-Jenis Gelar Akademik yang Berlaku di Indonesia
Menyandang gelar merupakan sebuah kehormatan bagi seseorang karena mampu menuntaskan pendidikannya di perguruan tinggi. Berikut ini adalah jenis-jenis gelar akademik sesuai Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
- Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi terdiri dari 4 gelar akademik, yaitu Diploma I dengan gelar Ahli Pratama (A.P). Diploma II menyandang gelar Ahli Muda (A.M), Diploma III menyandang gelar Ahli Madya (A.Md).
Sementara untuk Diploma IV akan mendapat gelar Sarjana Terapan (S.Tr.) Setiap title tersebut akan diikuti oleh inisial bidang studi atau nama programnya, contohnya A.Md.Per untuk jurusan keperawatan.
- Sarjana
Gelar akademik di Indonesia selanjutnya yaitu Sarjana dengan singkatan (S). Sama seperti pendidikan vokasi, penulisan gelar sarjana akan diikuti oleh rumpun bidang studinya. Misalnya S.I.Kom untuk Sarjana Ilmu Komunikasi.
- Magister
Magister merupakan titel akademik bagi para lulusan program magister maupun magister terapan. Gelarnya adalah (M) diikuti inisial bidang studi yang diambil, sementara untuk Magister Terapan adalah (M.Tr.)
- Doktor
Doktor menjadi gelar akademik paling tinggi. Penulisan gelarnya adalah (Dr.) sementara untuk doktor terapan disingkat menjadi (Dr.Tr.) kemudian diikuti inisial bidang studinya.
- Spesialis
Untuk lulusan pendidikan spesialis mendapatkan gelar dengan akronim (Sp.) diikuti rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi yang diambil. Sebutan spesialis ini merupakan bagian dari gelar kedokteran, contoh Sp.A untuk spesialis anastesi.
Contoh Gelar Akademik di Indonesia dari Diploma Sampai Doktor
Berikut adalah beberapa contoh gelar akademik yang ada di Indonesia yang sesuai tingkat pendidikannya mulai dari pendidikan vokasi hingga doktor.
-
Diploma Satu (D1)
-
Diploma Dua (D2)
-
Diploma Tiga (D3)
-
Sarjana (S1)
-
Magister (S2)
-
Doktor (S3)
Sementara untuk gelar doktor, yaitu gelar tertinggi akademik menggunakan singkatan (Dr.) Di Indonesia sendiri, penulisan gelar doktor tersebut diambil dari masing-masing bidang studi, kemudian gelar (Dr.) diletakkan di depan nama.
Perguruan tinggi wajib memiliki fakultas atau jurusan, menyelenggarakan program doktor sesuai UU, dan memiliki profesor tetap dalam bidangnya. Melalui ketiga syarat tersebut, maka universitas dapat memberikan gelar akademik.